sehari setelah upacara peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus kemaren, berangkatlah saya beserta rekan menuju Palembang dengan tujuan untuk monitoring kesiapan lebaran baik ketersediaan maupun pendistribusian BBM di daerah palembang. karena susahnya cari tiket, dapatnya pesawat yang agak siang. akibatnya kita berdua hanya bisa monitor ke terminal BBM Kertapati baru (soalnya sejak tahun 1991 uda pindah lokasi). Selain kertapati, untuk memasok BBM ke daerah sumsel juga ada terminal BBM Baturaja, Lahat dan L.Linggau. dengan waktu yg pendek, kita g sempat ke sana karena perjalanan ke terminal tersebut sekitar 5-7 jam bahkan bisa lebih tergantung lalu lintas. Nah, untuk terminal kertapati baru..dapat pasokan BBM dari kilang Plaju yang dihubungkan dengan pipa sejauh 12,6km. Jadi bisa dikatakan untuk suply BBM ke kertapati lebih terjamin, dekat dengan pengolahan (kilang), yang mungkin utk daerah lain tergantung kedatangan kapal tanker yg membawa BBM dari kilang ataupun impor. untuk kapasitas kertapati,baturaja,lahat&L.Linggau bisa dilihat di lampiran kepmen esdm no1568/2008 . di kertapati baru, sebagian besar filling station-nya untuk solar, kmudian premium dan hanya satu utk kerosene (maklum hampir sluruh daerah di sumsel uda slesai konversi mitan ke LPG 3kg). selain itu ada unit FAME (2 tangki 5rb) sebagai campuran solar, dmna FAME+solar=biosolar (biodiesel). Nah, kebijakan tentang BBN (bahan bakar nabati) ini di atur dalam Permen ESDM no.32/2008. nah, keesokan harinya kita ke kertapati lama, disinilah diisi BBM ke RTW (rail tank wagon) ygn akan dikirim ke lahat, baturaja dan linggau. selain itu, pengisian pertamax ke truk tangki juga dlakukan di sini. selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke beberapa spbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar